Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Tips Investasi Saham

Sinyal Saham ala Value Investing : Insider's Buying

Catatan stockbit tgl 7 feb 2022 Saya sering lihat di forum stockbit, banyak postingan dari traders yg memberikan sinyal saham.  $ABCD Buy : Rp.xxx - Rp.xxx TP : Rp.xxx CL : Rp.xxx Well, utk value investor sebenarnya ada "sinyal" sahamnya sendiri. Salah satunya adalah petuah dari investor legendaris, pak Peter Lynch.  Dia bilang gini "Insiders (pemilik/manajemen) mungkin menjual saham mereka karena sejumlah alasan, tetapi mereka membelinya hanya untuk satu: mereka pikir harganya akan naik." ... menurut sy make sense bgt. Ngapain owner/manajemen yg tau jeroan perusahaan beli sahamnya sendiri kl ga yakin kinerja perusahaannya bakal naik.  Well, untuk lihat insider's buying ini sebenarnya bisa cek di keterbukaan informasi di website BEI. Untungnya sbg user SB kita ga usah repot lg. Krn dg fitur "insider" yg ada di @stockbit atau follow akun @InsiderNews, kita tahu saham apa yg dibeli oleh insiders-nya. Buat saya ini seperti "sinyal" saham.  Nah d...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...

Pemula yang Mau Belajar Investasi, Mending Jangan Beli Reksadana

Loh kok beda sama saran influencer atau finplanner? Jawabannya emangg. Kenapa? Karena kalau kamu niatnya belajar, terus beli reksadana, dijamin kamu ga akan belajar apa-apa. Lha wong apa yang mau dipelajari? Namanya juga nitipin uang ke orang lain buat diinvestasikan lagi ke saham atau obligasi. Logikanya, kenapa ga langsung investasi sendiri.  Kecuali kamu memang ga ada niat untuk belajar. Niatnya cuma pengen uangnya nambah. Kalau saran saya, mending deposito langsung atau beli ORI/sukuk. Kecuali uang kamu cuma puluhan atau ratusan ribu doang. Biasanya memang ga memenuhi syarat minimal untuk deposito.  Tapi kalau cukup untuk beli ORI, mending langsung ORI aja daripada reksadana pasar uang. Kenapa? Karena kalau kamu beli RDPU ya ujung ujungnya bakal dibeliin obligasi juga. Dan ga enaknya kamu dipotong biaya beli dan jual reksadana.  Untuk yang ga ada niat untuk belajar investasi, minimal belajar memahami kalau deposito itu yang dijamin ada batasan nominal dan bunganya ber...

Kapan Waktu Yang Paling Tepat Membeli Saham ? | Tips Investasi Saham

Photo by Andrew Neel on Unsplash Artikel ini diambil dari postingan saya (@mosfin) 2 tahun lalu tanggal 7 Maret 2021 di stockbit. ---- SBSJ - Kapan Waktu Yang Paling Tepat Membeli Saham ?  Setelah melakukan analisa valuasi dan menemukan saham yang undervalue, saya langsung beli all in sesuai alokasinya. Beli saham yang undervalue dengan Margin of Safety yg besar, adalah tips berharga dari Benjamin Graham. Tapi saya terkadang lupa tips Warren Buffet yang lain yaity "Be greedy when others fearful". Sehingga pembelian disaat pasar sedang normal, sebenarnya melupakan diskon yg lebih besar lg yang ditawarkan ketika pasar sedang panik. Kapan? Biasanya ketika HSG koreksi tajam seperti maret 2020, oktober 2020 dan januari 2021 kemarin atau ada isu temporer yg menimpa emiten Jadi menurut saya, alangkah lebih baik, ketika menemukan saham undervalue, kita tidak langsung all in, tapi masuk 1/3 dulu misalnya. Sisanya sabar duduk manis menunggu datangnya "sweetspot" - koreksi t...

Information Bias

Catatan stockbit 18 dec 21 ➡️➡️➡️ Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena salah di pasar modal hukumnnya berat. Kalau kata LKH "pasar modal tidak kenal ampun". Profit yang kita dapatkan dari banyak transaksi, bisa hilang dari satu kesalahan. Thats why prinsip Warren Buffett adalah "never loose your money". Nah untuk menghindari kesalahan, salah satunya kita harus menghindari bias. Selain confirmation bias dan bias2 yg lain ada juga namanya information bias.  Tulisan ini awalnya teringat dari permainan kelompok yg saya sebut "pesan berantai", saya lupa nama aslinya apa. Intinya satu orang menyampaikan informasi ke orang ke dua dan selanjutnya orang kedua ke orang ketiga dan seterusnya. Lesson learntnya adalah informasi original yg disampaikan orang pertama bisa berubah di orang terakhir, kadang malah berbeda sama sekali. Informasi buat seorang investor adalah resource utama selain kapital. Tentunya cara mengolahnya harus benar, ini ad...

Be Independent Investor

Catatan stocbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️ Baru saja saya mendapat undangan untuk renew membership di sebuah komunitas saham. Terus terang, ilmu yg saya peroleh banyak banget. Akselerasi menguasai investasi saham. Karena sy tidak mau kehilangan momentum dengan kondisi bursa seperti ini. Sementara sy putuskan untuk stop dulu. Karena saya merasa sudah dapat ilmunya.  Bukan berarti saya stop belajar lagi. Saya masih ikut training lain lagi, dengan biaya one-off yg kurleb sama kl dibandingkan ikut membership komunitas dimana sy dapet ilmu dan insight rutin setiap minggunya selama setahun kedepan.  Saya stop, karena sy ingin belajar independen. Menganalisa sendiri dan punya conviction sendiri atas pilihan saya, tanpa terpengaruh orang lain. Ya risikonya ikut komunitas buat sy pribadi adalah sy kadang jadi kurang pede.  Dan belajar dr pengalaman 1,5 tahun ini, kadang saya melakukan kesalahan krn tidak kuat hold saham pilihan sy sendiri. Padahal kl mau bersabar sdh multibagger berkalikali....

Bias - Kesalahan Fatal Investor

 Catatan stockbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️ Beberapa hari yang lalu saya nonton video monish pabrai bicara di google mengenai bias akibat menganalisa saham terlalu dalam. Jadi ceritanya ada fund yang dibentuk dari orang orang paling expert dibidangnya dan diminta masing2 expeet tadi untuk stock pick 1 saham unggulannya.  Nantinya kumpulan stockpick itu akan jadi porto dari fund tersebut. Keliatannya ide yang brilian, karena masing2 saham tadi dipilih oleh orang yang oaling ahli dibidangnya. Sayangnya hasilnya berbicara lain. Hasilnya mengecewakan. Monish menjelaskan kenapa ini bisa terjadi. Alasannya adalah kita cenderung bias menyukai satu saham yanh kita analisa terlalu dalam. Karena kita sudah effort banyak menganalisa luar dalam. Bukan berarti analisa yang mendalam tidak diperlukan, tapi yang oenting kita harus antisipasi bias tadi. Selama kita menyadari ada bias tadi, kita tidak mudah jump to conclusion untuk membelo saham tadi tanpa memperhatikan saham lainnya untuk perbandingan....

Short Term, Middle Term & Long term

 Catatan stockbit 21 nov 21 ➡️➡️➡️ *** Reminder for myself, selalu perhatikan bagaimana proyeksi kinerja emiten dalam setiap perjalanan periodenya, short term (<1 tahun), midterm (1-3 thn) dan longterm (>3 tahun). Selain itu, yakin pada diri sendiri, tidak FOMO dan belajar ikhlas.***   Pelajaran ini saya ambil dari cerita tentang pak LKH yang menunda beli $BSDE pada Q2-20 yang sudah undervalue, tapi beliau prediksikan akan turun lagi kinerjanya pada Q3-20. Eh ternyata, malah naik, dan akhirnya terbang. Dan beliau tidak kerja, karena sudah tinggi dan beliau cuma bilang bukan rezeki saya.  Cerita ini juga mirip dengan seorang guru saham yang disalah satu analisis rekomendasinya agar menunggu LK satu emiten keluar dl, karena meskipun undervalue dan secara jangka panjang akan membaik, tapi beliau butuh memilih menunggu kinerjanya benar2 terbukti membaik.  Belajar dari dua hal tadi, saya juga mulai memperhatikan proyeksi jangka pendek, dan menengah, tidak hanya ja...

Kapan Waktu Yang Tepat Beli Saham?

Sharing Pengalaman ➡️➡️➡️ Awal awal belajar value investing diajarkan agar jangan pernah market timing alias jual atau beli dengan harga akan naik atau turun dalam waktu dekat.  Saya setuju secara prinsip karena tidak akan ada yang tahu harga akan naik atau turun karena urusannya supply dan demand yang dibelakangnya ada kumpulan manusia yang susah di tebak.  Tapi ada pola tertentu yang mulai saya tangkap, dan kadang masuk akal. Ada periode tertentu yang kemungkinan besar dengan asumsi ceteris at paribus arah pasar menuju kemana. Misal windows dressing di akhir tahun. Ada juga kecenderungan indeks "stabil" sebentar ketika mendekati rapat FOMC the fed. Kalau pake cocokmologi, masuk akal kita stop bentar ketika ada ketidakpastian di depan.  people usually expect the worst kl ada ketidakpastian.  mungkin itu sebabnya mereka menjauhi risk aset seperti saham ketika mendekati momen ketidakpastian seperti bandar besar the fed kasi bocoran. Apalagi buat indonesia yang harga s...

Kapan waktu yang tepat nambah saham ?

 Sharing Pengalaman ➡️➡️➡️ Kalau sebelumnya saya pernah menulis kesalahan saya yg avgdown terlalu cepat, sekarang saya ingin membahas kapannya dari sisi waktu.  Karena saya percaya bahwa fundamental akan mempengaruhi harga saham, maka saya menunggu munculnya laporan keuangan terbaru. Beberapa kali saya lihat kalau LK tidak sesuai ekspektasi pasar, harga turun.  Sebenarnya kalau saya punya leading indicator yang kuat untuk memprediksi kinerja laporan keuangan, mungkin saya akan masuk sesegera mungkin. Seperti misalnya saham tambang batubara, yang kemungkinan besar akan membaik LKnya di Q2 ini, karena kenaikan harga batubara.  Tapi untuk saham selain komoditi saya belum punya sumber yang meyakinkan saya.  Jadi, strateginya adalah ketika Lk keluar dan hasilnya lebih baik dari ekspektasi, saya akan segera tambah. Tapi kalau sebaliknya, dan saya masih yakin fundamental perusahaan - memburuknya kinerja karena pandemi masih bisa dimaklumi -, saya akan menunggu penuruna...

Pengalaman (Orang Lain) adalah Guru Terbaik

Kata orang, pengalaman adalah guru terbaik. Buat saya, pengalaman orang lain adalah gueu terbaik dari yang terbaik. Best of the best. Creme de la creme.  Kenapa? Sering orang memulai sesuatu dari nol. Baik itu bisnis ataupun investasi. Padahal statistik berbicara, mayoritas bisnis itu gagal di awal. Sama juga dengan investasi. Kalau kita mulai langsung hajar, dengan alasan ngumpulin "jatah gagal", ya konyol namanya. Iya, mungkin pasti kita gagal di awal-awal. Tapi ga harus kita melakukan kegagalan yang mendasar. Gagal itu berat, biar mereka saja. Kita cukup belajar dari mereka.  Thats why, dalam memulai sesuatu, saya persiapkan diri untuk belajar dari pengalaman orang lain.  Apa saja yang saya lakukan ? 1. Cari orang yang terbaik di bidang itu.  Waktu itu saya cari cari siapa yang paling sukses dari saham. Di dunia pastinya warren Buffett. Saya coba pelajari. Cuma karena ga "relate" dengan saya sebagai investor saham di Indonesia, saya cari siapa di Indonesia.  ...

3 Tips Investasi Saham Ala Warren Buffett untuk Kesuksesan Jangka Panjang

Berikut adalah tiga tips investasi saham ala Warren Buffett yang dapat membantu Anda membangun portofolio investasi yang sukses: 1. Fokus pada nilai jangka panjang Warren Buffett selalu menekankan pentingnya berinvestasi untuk jangka panjang. Ia percaya bahwa, "Jika Anda tidak siap untuk memegang saham selama 10 tahun, jangan membelinya untuk 10 menit." Buffett memilih saham yang diyakini memiliki prospek jangka panjang yang baik dan kemudian memegangnya dalam jangka waktu yang lama. 2. Berinvestasi dalam perusahaan yang Anda pahami Buffett selalu menyarankan untuk hanya berinvestasi dalam perusahaan yang Anda pahami. Ia pernah mengatakan, "Jangan pernah berinvestasi dalam bisnis yang tidak bisa Anda pahami." Buffett memilih untuk berinvestasi dalam perusahaan yang memiliki model bisnis yang sederhana dan mudah dipahami. 3. Beli saham di harga yang wajar Buffett selalu mencari saham yang dihargai wajar atau bahkan di bawah nilai intrinsiknya. Ia mengatakan, "Ha...