Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sharing Pengalaman

The Power of Positive Self-Suggestion: Jadi Superior Tanpa Harus Merendahkan

"Jika kamu bisa percaya pada dirimu sebagai sosok yang kuat, maka cara pandang dan tindakanmu pun akan mengikuti." Pernah dengar eksperimen Blue Eyes/Brown Eyes dari Jane Elliott? Di eksperimen ini, siswa dibagi menjadi dua kelompok, biru dan cokelat. Yang biru dianggap lebih "superior," sedangkan yang cokelat "inferior."  Hasilnya? Kelompok yang diperlakukan sebagai "superior" menunjukkan kepercayaan diri yang lebih tinggi, sementara yang lain merasa tertindas. Tapi, gimana kalau kita ambil intinya dan balik jadi sesuatu yang positif? 💡 Kita bisa memberi sugesti superior ke diri kita sendiri! Tanpa harus merendahkan orang lain, kita bisa mulai dengan pikiran bahwa kita punya nilai, kekuatan, dan keunikan yang membuat kita mampu mencapai hal-hal besar. 5 Langkah untuk Mengembangkan "Sugesti Superior" dalam Diri  1. Yakini bahwa kamu berharga. Setiap orang punya kekuatan yang unik. Fokus pada hal-hal yang membuat kamu istimewa dan yakin...

Sinyal Saham ala Value Investing : Insider's Buying

Catatan stockbit tgl 7 feb 2022 Saya sering lihat di forum stockbit, banyak postingan dari traders yg memberikan sinyal saham.  $ABCD Buy : Rp.xxx - Rp.xxx TP : Rp.xxx CL : Rp.xxx Well, utk value investor sebenarnya ada "sinyal" sahamnya sendiri. Salah satunya adalah petuah dari investor legendaris, pak Peter Lynch.  Dia bilang gini "Insiders (pemilik/manajemen) mungkin menjual saham mereka karena sejumlah alasan, tetapi mereka membelinya hanya untuk satu: mereka pikir harganya akan naik." ... menurut sy make sense bgt. Ngapain owner/manajemen yg tau jeroan perusahaan beli sahamnya sendiri kl ga yakin kinerja perusahaannya bakal naik.  Well, untuk lihat insider's buying ini sebenarnya bisa cek di keterbukaan informasi di website BEI. Untungnya sbg user SB kita ga usah repot lg. Krn dg fitur "insider" yg ada di @stockbit atau follow akun @InsiderNews, kita tahu saham apa yg dibeli oleh insiders-nya. Buat saya ini seperti "sinyal" saham.  Nah d...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...

Information Bias

Catatan stockbit 18 dec 21 ➡️➡️➡️ Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena salah di pasar modal hukumnnya berat. Kalau kata LKH "pasar modal tidak kenal ampun". Profit yang kita dapatkan dari banyak transaksi, bisa hilang dari satu kesalahan. Thats why prinsip Warren Buffett adalah "never loose your money". Nah untuk menghindari kesalahan, salah satunya kita harus menghindari bias. Selain confirmation bias dan bias2 yg lain ada juga namanya information bias.  Tulisan ini awalnya teringat dari permainan kelompok yg saya sebut "pesan berantai", saya lupa nama aslinya apa. Intinya satu orang menyampaikan informasi ke orang ke dua dan selanjutnya orang kedua ke orang ketiga dan seterusnya. Lesson learntnya adalah informasi original yg disampaikan orang pertama bisa berubah di orang terakhir, kadang malah berbeda sama sekali. Informasi buat seorang investor adalah resource utama selain kapital. Tentunya cara mengolahnya harus benar, ini ad...

Be Independent Investor

Catatan stocbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️ Baru saja saya mendapat undangan untuk renew membership di sebuah komunitas saham. Terus terang, ilmu yg saya peroleh banyak banget. Akselerasi menguasai investasi saham. Karena sy tidak mau kehilangan momentum dengan kondisi bursa seperti ini. Sementara sy putuskan untuk stop dulu. Karena saya merasa sudah dapat ilmunya.  Bukan berarti saya stop belajar lagi. Saya masih ikut training lain lagi, dengan biaya one-off yg kurleb sama kl dibandingkan ikut membership komunitas dimana sy dapet ilmu dan insight rutin setiap minggunya selama setahun kedepan.  Saya stop, karena sy ingin belajar independen. Menganalisa sendiri dan punya conviction sendiri atas pilihan saya, tanpa terpengaruh orang lain. Ya risikonya ikut komunitas buat sy pribadi adalah sy kadang jadi kurang pede.  Dan belajar dr pengalaman 1,5 tahun ini, kadang saya melakukan kesalahan krn tidak kuat hold saham pilihan sy sendiri. Padahal kl mau bersabar sdh multibagger berkalikali....

Bias - Kesalahan Fatal Investor

 Catatan stockbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️ Beberapa hari yang lalu saya nonton video monish pabrai bicara di google mengenai bias akibat menganalisa saham terlalu dalam. Jadi ceritanya ada fund yang dibentuk dari orang orang paling expert dibidangnya dan diminta masing2 expeet tadi untuk stock pick 1 saham unggulannya.  Nantinya kumpulan stockpick itu akan jadi porto dari fund tersebut. Keliatannya ide yang brilian, karena masing2 saham tadi dipilih oleh orang yang oaling ahli dibidangnya. Sayangnya hasilnya berbicara lain. Hasilnya mengecewakan. Monish menjelaskan kenapa ini bisa terjadi. Alasannya adalah kita cenderung bias menyukai satu saham yanh kita analisa terlalu dalam. Karena kita sudah effort banyak menganalisa luar dalam. Bukan berarti analisa yang mendalam tidak diperlukan, tapi yang oenting kita harus antisipasi bias tadi. Selama kita menyadari ada bias tadi, kita tidak mudah jump to conclusion untuk membelo saham tadi tanpa memperhatikan saham lainnya untuk perbandingan....

Short Term, Middle Term & Long term

 Catatan stockbit 21 nov 21 ➡️➡️➡️ *** Reminder for myself, selalu perhatikan bagaimana proyeksi kinerja emiten dalam setiap perjalanan periodenya, short term (<1 tahun), midterm (1-3 thn) dan longterm (>3 tahun). Selain itu, yakin pada diri sendiri, tidak FOMO dan belajar ikhlas.***   Pelajaran ini saya ambil dari cerita tentang pak LKH yang menunda beli $BSDE pada Q2-20 yang sudah undervalue, tapi beliau prediksikan akan turun lagi kinerjanya pada Q3-20. Eh ternyata, malah naik, dan akhirnya terbang. Dan beliau tidak kerja, karena sudah tinggi dan beliau cuma bilang bukan rezeki saya.  Cerita ini juga mirip dengan seorang guru saham yang disalah satu analisis rekomendasinya agar menunggu LK satu emiten keluar dl, karena meskipun undervalue dan secara jangka panjang akan membaik, tapi beliau butuh memilih menunggu kinerjanya benar2 terbukti membaik.  Belajar dari dua hal tadi, saya juga mulai memperhatikan proyeksi jangka pendek, dan menengah, tidak hanya ja...

Berpikir Seperti Bandar

Catatan stockbit 18 nov 21 ➡️➡️➡️ Yang menggerakan harga saham adalah supply dan demand. Selain kinerja, tentu saja fund flow juga penting. Istilahnya harga naik turun terserah bandar. Saya tidak paham bandarmology, bagaimana analisa pergerakan bandar dari kode sekuritas.  Tapi saya tertarik untuk berpikir seperti bandar. Karena bagaimanapun merekalah market maker, yang punya kekuatan dana besar untuk menggerakkan harga saham.  Sama seperti kita, mereka tentu saja ingin untung besar. Tapi dengan dana kelolaan yang besar mereka tidak mudah masuk dan keluar seperti ritel. Harga akan naik/turun signifikan. Kalau naik, mereka harus pastikan kinerja ke depan memang masih akan naik lagi, karena mereka harus exit dalam jumlah besar dan itu butuh waktu. Atau mereka siap "nyangkut" diatas karena menikmati deviden yang tentusaja sudah dihitung besarnya akan lebih besar dari ongkos yang mereka keluarkan. Atau mereka memang sengaja "menggoreng" dengan cepat untuk jual lagi ke o...

Proyeksi, Siapa Cepat Dia Dapat

Catatan stockbit 18 nov 21 ➡️➡️➡️ Pengalaman awal belajar investing, saya biasanya gunakan valuasi sederhana PBV dan PER. Kalau PBV < 1 atau PER kurang dari 15 saya anggap murah.  Terus belajar, nambah ilmu lagi yaitu valuasi untuk growth stock, dengan ukuran PEG. Terus belajar lagi, nambah ilmu valuasi DCF dst. Semua dihitung berdasarkan laporan keuangan yang dipublish.  Yes, artinya semua orang bisa akses dan melakukan hal yang sama. Artinya ketika ada saham yang valuasinya murah, banyak orang yang akan beli dan harganya jadi tidak murah lagi. Siapa cepat dia dapat. Jadi susah, karena semua orang punya titik startnya sama, yaitu tanggal publikasi LK. Kecuali insider, dan tentu saja itu ilegal.  Jadi bagaimana supaya kita bisa curi start mendapatkan saham diharga murah? Salah satunya adalah dengan meramal. Kalau mau menjadi yang tercepat, kita harus ambil posisi diawal dan punya ramalan yang akurat. Thats why Buffett suka dengan saham yang konsisten kinerjanya, karen...

How to Beat Guru Saham

Catatan stockbit 25 oct 21 ➡️➡️➡️ Pengalaman sy ikut komunitas atau guru saham yg mnurut saya kredibel cukup baik hasilnya, apalagi utk newbie buat saya. Karena disana kita bs akselerasi belajar menemukan saham dengan cara yg benar, dengan bonus stockpick dr si guru saham. Tapi biasanya "return" dr stockpick kita kalah dg posisi si guru saham td, krn tentu sj guru saham td sdh akumulasi dl dg harga dibawah baru dia memperkenalkan saham yg sdh dimilikinya. Ya ga masalah sbnrnya selama kita jg ikut untung. Lagipula dg ikut guru saham td, kita punya insight lebih kenapa memilih saham itu, dibandingkan dg insight kita sbg newbie. Tinggal kita verifikasi insight dan asumsi2 yg digunakan. Kalau kita yakin dan setuju dg analisa guru saham td, ya tinggal ambil keputusan, beli atau tidak. Pengalaman sy kalau kita beli diharga yg sdh naik, hy berujung mhasilkan return yg moderate, tentu sj karena saham td sdh direcognized oleh market krn kepopuleran si guru saham td.  Kl sy pribadi mmi...

Leading Indicator

 Catatan stockbit 24 oct 21 ➡️➡️➡️ Secara jk panjang, harga saham tergantung dari kinerja earningnya. Seringkali harga saham sudah naik duluan sblm LKnya keluar. Terlepas yang beli sdh tahu "bocorannya" atau hy sekedar optimis, yg jelas biasanya agak terlambat kl masuk menunggu LK keluar. Satu satunya jalan kita harus prediksi. Nah tinggal seberapa akurat kita bs prediksi. History tahun2 sblmnya mgkn bs jd cara awal. Thats why warren buffett suka dg saham yg konsisten kinerjanya, krn lbh predictable. Jadi cara pertama dg mlihat historynya. Cara kedua bisa dg melihat rencana perusahaan kedepannya. Ini sgt tgantung bgmn gcg mgt, kl py track record bagus, tentunya ini bs kita pakai utk prediksi. Cara ketiga adh dg menggunakan leading indicator. Barusan sy lihat coret2an salah satu guru saham ttg cascading kinerja perusahaan startup yg biasanya dimulai dr : jumlah user >> gmv >> tpv >> revenue >> net income. utk perusahaan digital, leading indicator jumlah...

Pengalaman 1,5 tahun

 Catatan stockbit 23 oct 21 ➡️➡️➡️ As reminder for myself, berapapun turunnya harga saham setelah dibeli dalam kondisi covid, asalkan perusahaan tidak punya hutang besar (bs survive), hold sampai covid membaik. Kalau momentumnya bukan tahun 2020, mungkin tahun ini, kalau belum juga mungkin tahun depan. Kecuali menemukan saham yang MOSnya jauh lebih besar, mungkin bisa switch. Pengalaman lihat saham coal tahun lalu yg sempat naik diakhir tahun 2020, kemudian anjlok dipertengahan tahun 2021 dan skg sudah naik lg lebih tinggi sudah membuktikannya.  Kalau saham konstruksi yg juga sempat naik di akhir 2020, lalu sekarang belum kembali ke harga tertingginya seperti kemarin, mungkin memang momentumnya bukan tahun ini, tapi tahun depan.  Jadi bersabarlah, daripada gontaganti saham ga jelas, FOMO sana sini. Ingat kata LKH, kalau mmg saham yg kita pegang belum naik, tp saham org lain yg naik, ya berarti bukan rezeki kita skg. Tapi tahun depan bisa saja gantian yg rezeki kita. Kita ...

Belajar dari Pengalaman

 Catatan Stockbit 9 okt 2021 ➡️➡️➡️ Tidak terasa sudah 1,5 tahun berinvestasi di pasar saham. Belajar dari berbagai buku, youtube, komunitas dan ikut training sana sini mulai dari yang ratusan ribu sampai jutaan. Ilmu bertambah mulai dari belajar fundamental, valuasi sampai psikologi market.  Dari semuanya saya rasa yang paling penting akhirnya adalah praktek dan pengalaman. Karena yang sulit bukan teorinya. Tentu saja kalau tanpa pengetahuan yang cukup dapat dipastikan saya akan dihajar market tanpa ampun. Tapi dari jam terbanglah, skill dan psikologis saya terasah.  Saya tahu jangan FOMO, tapi praktiknya tidak semudah itu. Mungkin saya tidak ikut-ikutan membeli karena hype, tapi saya tetap saja terjebak dengan FOMO jenis lain, seperti terlalu cepat menjual, atau terlalu all in tanpa mengatur money management dg baik. Sehingga saya tidak bisa optimal mendapatkan harga yang semurah mungkin. Atau profit taking semaksimal mungkin. Sebaliknya, saya terkadang terlalu sabar, l...

Kapan Waktu Yang Tepat Beli Saham?

Sharing Pengalaman ➡️➡️➡️ Awal awal belajar value investing diajarkan agar jangan pernah market timing alias jual atau beli dengan harga akan naik atau turun dalam waktu dekat.  Saya setuju secara prinsip karena tidak akan ada yang tahu harga akan naik atau turun karena urusannya supply dan demand yang dibelakangnya ada kumpulan manusia yang susah di tebak.  Tapi ada pola tertentu yang mulai saya tangkap, dan kadang masuk akal. Ada periode tertentu yang kemungkinan besar dengan asumsi ceteris at paribus arah pasar menuju kemana. Misal windows dressing di akhir tahun. Ada juga kecenderungan indeks "stabil" sebentar ketika mendekati rapat FOMC the fed. Kalau pake cocokmologi, masuk akal kita stop bentar ketika ada ketidakpastian di depan.  people usually expect the worst kl ada ketidakpastian.  mungkin itu sebabnya mereka menjauhi risk aset seperti saham ketika mendekati momen ketidakpastian seperti bandar besar the fed kasi bocoran. Apalagi buat indonesia yang harga s...

Kapan waktu yang tepat nambah saham ?

 Sharing Pengalaman ➡️➡️➡️ Kalau sebelumnya saya pernah menulis kesalahan saya yg avgdown terlalu cepat, sekarang saya ingin membahas kapannya dari sisi waktu.  Karena saya percaya bahwa fundamental akan mempengaruhi harga saham, maka saya menunggu munculnya laporan keuangan terbaru. Beberapa kali saya lihat kalau LK tidak sesuai ekspektasi pasar, harga turun.  Sebenarnya kalau saya punya leading indicator yang kuat untuk memprediksi kinerja laporan keuangan, mungkin saya akan masuk sesegera mungkin. Seperti misalnya saham tambang batubara, yang kemungkinan besar akan membaik LKnya di Q2 ini, karena kenaikan harga batubara.  Tapi untuk saham selain komoditi saya belum punya sumber yang meyakinkan saya.  Jadi, strateginya adalah ketika Lk keluar dan hasilnya lebih baik dari ekspektasi, saya akan segera tambah. Tapi kalau sebaliknya, dan saya masih yakin fundamental perusahaan - memburuknya kinerja karena pandemi masih bisa dimaklumi -, saya akan menunggu penuruna...

Saham Apa Yang Pasti Naik?

Sharing Pengalaman  ➡️➡️➡️ Pertanyaan ini adh pertanyaan kita semua. Sayangnya, tidak ada yg bisa memastikan besok harga naik atau turun, kecuali big money alias bandar :).  Itupun kalau bandarnya tidak ketemu bandar yg lain. Itupun kl market cap-nya cukup kecil utk digerakkan, kl kurang modal, bisa aja malah bandar kalah sm supply-demand pasar yg ada. Jadi tetap ujung-ujungnya pasar lah yg menggerakkan harga, yg isinya ya kita-kita ini. Nah tinggal dicari apa yg menggerakkan MAYORITAS kita utk membeli suatu saham.  Apakah PBV atau PER yg kecil? ini masih subyektif, tergantung valuasi masing2, maka tidak heran ada saham dg PBV atau PER kecil tetap, seperti $PBRX contoh extremnya krn ternyata sdg mnghadapi masalah PKPU. Dan masih banyak yg lain lagi.  Kalaupun saham yg tidak ada masalahpun bisa saja butuh waktu sampai dengan mayoritas pasar menganggap harga suatu saham terlalu murah.  Kalau menurut saya, penggerak yang hampir pasti mendorong harga naik adalah div...

Pengalaman (Orang Lain) adalah Guru Terbaik

Kata orang, pengalaman adalah guru terbaik. Buat saya, pengalaman orang lain adalah gueu terbaik dari yang terbaik. Best of the best. Creme de la creme.  Kenapa? Sering orang memulai sesuatu dari nol. Baik itu bisnis ataupun investasi. Padahal statistik berbicara, mayoritas bisnis itu gagal di awal. Sama juga dengan investasi. Kalau kita mulai langsung hajar, dengan alasan ngumpulin "jatah gagal", ya konyol namanya. Iya, mungkin pasti kita gagal di awal-awal. Tapi ga harus kita melakukan kegagalan yang mendasar. Gagal itu berat, biar mereka saja. Kita cukup belajar dari mereka.  Thats why, dalam memulai sesuatu, saya persiapkan diri untuk belajar dari pengalaman orang lain.  Apa saja yang saya lakukan ? 1. Cari orang yang terbaik di bidang itu.  Waktu itu saya cari cari siapa yang paling sukses dari saham. Di dunia pastinya warren Buffett. Saya coba pelajari. Cuma karena ga "relate" dengan saya sebagai investor saham di Indonesia, saya cari siapa di Indonesia.  ...

Dari Anti Saham, Jadi Menemukan Passion

Pada tahun 2020 awal, saya ada dana menganggur yang rencananya mau saya investasikan ke properti. Belum sempat ketemu hot deals, datanglah covid. Saat itu saya berpikir, kl pas krisis biasanya harga properti jatuh. Ini kesempatan emas buat saya. Cuma karena covid, dan saya orangnya risk averse, saya mikir seribukali untuk cari properti. Alasannya saya ga mau ketemu orang dan ketularan.  So, mundurlah saya dari rencana tadi. Karena gabut di rumah dan kantor juga WFH, saya banyak belajar dari youtube. Oya, sebelumnya saya juga baru mulai ikut kursus sertifikasi perencana keuangan (CFP) di UI. Baru 2x pertemuan, eh covid, akhirnya lanjut online dirumah. Nah, di bagian modul investment management, saya belajar yang namanya saham. Sebelumnya saya anti banget sama saham. Karena impresi yg saya dapat saham itu judi. Banyak orang bangkrut, sampai bunuh diri gara gara saham. Rupanya saya salah. Kenapa? Saham = Bisnis Di kursus itu saya belajar konsep kalau beli saham itu sama aja kayak kita...