Catatan stockbit 21 nov 21 ➡️➡️➡️
*** Reminder for myself, selalu perhatikan bagaimana proyeksi kinerja emiten dalam setiap perjalanan periodenya, short term (<1 tahun), midterm (1-3 thn) dan longterm (>3 tahun). Selain itu, yakin pada diri sendiri, tidak FOMO dan belajar ikhlas.***
Pelajaran ini saya ambil dari cerita tentang pak LKH yang menunda beli $BSDE pada Q2-20 yang sudah undervalue, tapi beliau prediksikan akan turun lagi kinerjanya pada Q3-20. Eh ternyata, malah naik, dan akhirnya terbang. Dan beliau tidak kerja, karena sudah tinggi dan beliau cuma bilang bukan rezeki saya.
Cerita ini juga mirip dengan seorang guru saham yang disalah satu analisis rekomendasinya agar menunggu LK satu emiten keluar dl, karena meskipun undervalue dan secara jangka panjang akan membaik, tapi beliau butuh memilih menunggu kinerjanya benar2 terbukti membaik.
Belajar dari dua hal tadi, saya juga mulai memperhatikan proyeksi jangka pendek, dan menengah, tidak hanya jangka panjangnya saja.
Misal $DGNS, awalnya saya prediksi Q3 akan ada "ledakan" PER karena pada Q3 itu puncaknya covid, dan kontribusi tes covid adalah pareto revenue dgns. untuk prediksi Q4 sampai 1-2 kuartal akan turun dulu karena tarif tes covid diturunkan pemerintah, selanjutnya akan kembali naik seiring ekspansi jaringan bisnisnya.
Dengan proyeksi tersebut saya beli DGNS pada Q2. Dan ternyata pada LKQ3 kemarin hasilnya tidak sesuai proyeksi saya. Yes, analisa saya salah dan saya harus ambil keputusan untuk memperbaiki kesalahan. Akhirnya saya lepas DGNS. Selain salah proyeksi, kebetulan ada emiten lain yang lebih menarik.
Tentu saja bisa saja keputusan saya salah, harga DGNS malah terus naik, tapi saya memilih untuk ambil keputusan berdasarkan proyeksi saya sendiri. Yah, paling kalau salah, saya akan belajar bilang "bukan rezeki saya" seperti LKH. :sweat_smile::sweat_smile::sweat_smile:
tag saham $IHSG yang kinerjanya saya proyeksikan membaik in short term $ITMG $SMMT
Komentar
Posting Komentar