Langsung ke konten utama

Profil Warren Buffett: Orang Terkaya ke-6 di Dunia dan Filantropis Dermawan

Warren Buffett adalah salah satu investor terkemuka di dunia dan dikenal sebagai "Oracle of Omaha" karena keberhasilannya dalam menghasilkan keuntungan yang konsisten dari investasi. Begini kisah investor saham dunia.

Lahir pada tahun 1930 di Omaha, Nebraska, Buffett menunjukkan minat dalam dunia keuangan sejak masa kecilnya, dan pada usia 11 tahun, ia telah membaca semua buku tentang investasi yang tersedia di perpustakaan umum.

Setelah lulus dari Universitas Nebraska pada tahun 1950, Buffett melanjutkan studinya di Universitas Columbia, di mana ia belajar dari Benjamin Graham, seorang investor legendaris yang menjadi mentornya. 

Dalam waktu singkat, Buffett menjadi salah satu murid terbaik Graham dan memutuskan untuk bekerja dengannya di perusahaan investasi Graham-Newman.

Pada tahun 1962, Buffett membeli saham dari perusahaan tekstil bernama Berkshire Hathaway dan mulai mengubah perusahaan tersebut menjadi perusahaan investasi yang sukses. 

Selama bertahun-tahun, Buffett telah membuat banyak keputusan investasi yang cerdas, termasuk investasi besar di Coca-Cola, American Express, dan Wells Fargo.

Selain keberhasilannya dalam berinvestasi, Buffett dikenal karena pendekatannya yang unik dan sederhana terhadap investasi. 

Buffett telah mengembangkan sebuah filosofi investasi yang dikenal sebagai "value investing," yang berfokus pada mencari saham perusahaan yang undervalued atau dihargai lebih rendah dari nilai intrinsiknya.

Selain itu, Buffett juga dikenal sebagai seorang filantropis yang dermawan. Pada tahun 2010, ia menandatangani "The Giving Pledge," sebuah inisiatif yang menyerukan para miliarder untuk menyerahkan setidaknya separuh dari kekayaan mereka untuk amal.

Dalam kesimpulannya, Warren Buffett adalah salah satu investor terbaik di dunia yang telah menghasilkan keuntungan yang konsisten dari investasi selama bertahun-tahun. 

Pendekatan investasinya yang unik dan sederhana telah membuatnya menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam dunia keuangan. 

Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang filantropis yang dermawan, yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang amal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...

Sinyal Saham ala Value Investing : Insider's Buying

Catatan stockbit tgl 7 feb 2022 Saya sering lihat di forum stockbit, banyak postingan dari traders yg memberikan sinyal saham.  $ABCD Buy : Rp.xxx - Rp.xxx TP : Rp.xxx CL : Rp.xxx Well, utk value investor sebenarnya ada "sinyal" sahamnya sendiri. Salah satunya adalah petuah dari investor legendaris, pak Peter Lynch.  Dia bilang gini "Insiders (pemilik/manajemen) mungkin menjual saham mereka karena sejumlah alasan, tetapi mereka membelinya hanya untuk satu: mereka pikir harganya akan naik." ... menurut sy make sense bgt. Ngapain owner/manajemen yg tau jeroan perusahaan beli sahamnya sendiri kl ga yakin kinerja perusahaannya bakal naik.  Well, untuk lihat insider's buying ini sebenarnya bisa cek di keterbukaan informasi di website BEI. Untungnya sbg user SB kita ga usah repot lg. Krn dg fitur "insider" yg ada di @stockbit atau follow akun @InsiderNews, kita tahu saham apa yg dibeli oleh insiders-nya. Buat saya ini seperti "sinyal" saham.  Nah d...