Langsung ke konten utama

Information Bias

Catatan stockbit 18 dec 21 ➡️➡️➡️


Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena salah di pasar modal hukumnnya berat. Kalau kata LKH "pasar modal tidak kenal ampun". Profit yang kita dapatkan dari banyak transaksi, bisa hilang dari satu kesalahan. Thats why prinsip Warren Buffett adalah "never loose your money".

Nah untuk menghindari kesalahan, salah satunya kita harus menghindari bias. Selain confirmation bias dan bias2 yg lain ada juga namanya information bias. 

Tulisan ini awalnya teringat dari permainan kelompok yg saya sebut "pesan berantai", saya lupa nama aslinya apa. Intinya satu orang menyampaikan informasi ke orang ke dua dan selanjutnya orang kedua ke orang ketiga dan seterusnya. Lesson learntnya adalah informasi original yg disampaikan orang pertama bisa berubah di orang terakhir, kadang malah berbeda sama sekali.

Informasi buat seorang investor adalah resource utama selain kapital. Tentunya cara mengolahnya harus benar, ini adalah bagaimana kita analisa. 

Nah sebaik apapun analisa kita, tapi kalau bahan bakunya salah yaitu informasi yang masuk, maka hanya akan GIGO (garbage in garbage out). Ini yang biasanya menjadi kesalahan investor, misal ikut rekomendasi saham orang lain, yang bisa saja informasinya sudah berubah tergantung dari interpretasi ataupun motif dari pemberi rekomendasi. 

Bisa aja analisanya salah, atau motivasinya hanya pompom. we never know. Itulah pentingnya menjadi independent investor, karena kita memastikan kita sendirilah yang mengolah informasi.

Nah, pertanyaannya adalah apakah informasi yang kita olah adalah informasi yang benar. Untuk mitigasi risiko informasi salah, tentu saja kita harus mendapatkan original info. Caranya kita harus dari sumber utama. Yaitu informasi dari perusahaan. Bukan analisa sekuritas ataupun guru saham. 

So kita harus biasakan cari info dari IDX langsung, informasi yang sudah terkurasi. Itupun tidak menjamin kebenarannya, tergantung GCG perusahaan. Makanya GCG sangat penting. Informasi dari IDX bisa daya katakan info original atau tangan pertama.

Informasi tangan kedua bisa kita dapatkan dari berita. Walaupun mungkin sudah modified, tergantung motif dan interprestasi dari si media. Tapi okelah.

Yang terakhir mungkin informasi dari rekomendasi atau rumor. Mungkin ini yang disebut "noise" oleh Buffett...

So, selain mencari info dari tangan pertama yaitu IDX, kita juga harus menutup kuping dari "noise", agar kita terhindar dari information bias, agar bisa never loose your money.

Semoga bermanfaat. $ihsg $mpmx $itmg 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...

Sinyal Saham ala Value Investing : Insider's Buying

Catatan stockbit tgl 7 feb 2022 Saya sering lihat di forum stockbit, banyak postingan dari traders yg memberikan sinyal saham.  $ABCD Buy : Rp.xxx - Rp.xxx TP : Rp.xxx CL : Rp.xxx Well, utk value investor sebenarnya ada "sinyal" sahamnya sendiri. Salah satunya adalah petuah dari investor legendaris, pak Peter Lynch.  Dia bilang gini "Insiders (pemilik/manajemen) mungkin menjual saham mereka karena sejumlah alasan, tetapi mereka membelinya hanya untuk satu: mereka pikir harganya akan naik." ... menurut sy make sense bgt. Ngapain owner/manajemen yg tau jeroan perusahaan beli sahamnya sendiri kl ga yakin kinerja perusahaannya bakal naik.  Well, untuk lihat insider's buying ini sebenarnya bisa cek di keterbukaan informasi di website BEI. Untungnya sbg user SB kita ga usah repot lg. Krn dg fitur "insider" yg ada di @stockbit atau follow akun @InsiderNews, kita tahu saham apa yg dibeli oleh insiders-nya. Buat saya ini seperti "sinyal" saham.  Nah d...