Langsung ke konten utama

Bias - Kesalahan Fatal Investor

 Catatan stockbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️


Beberapa hari yang lalu saya nonton video monish pabrai bicara di google mengenai bias akibat menganalisa saham terlalu dalam. Jadi ceritanya ada fund yang dibentuk dari orang orang paling expert dibidangnya dan diminta masing2 expeet tadi untuk stock pick 1 saham unggulannya. 

Nantinya kumpulan stockpick itu akan jadi porto dari fund tersebut. Keliatannya ide yang brilian, karena masing2 saham tadi dipilih oleh orang yang oaling ahli dibidangnya. Sayangnya hasilnya berbicara lain. Hasilnya mengecewakan. Monish menjelaskan kenapa ini bisa terjadi.

Alasannya adalah kita cenderung bias menyukai satu saham yanh kita analisa terlalu dalam. Karena kita sudah effort banyak menganalisa luar dalam. Bukan berarti analisa yang mendalam tidak diperlukan, tapi yang oenting kita harus antisipasi bias tadi. Selama kita menyadari ada bias tadi, kita tidak mudah jump to conclusion untuk membelo saham tadi tanpa memperhatikan saham lainnya untuk perbandingan. 

Monish juga cerita bagaimana Buffett suka latihan membaca cepat kumpulan banyak ringkasan saham (sy lupa namanya), dan memilih beberapa perusahaan dan memasukkan dana personal dia membeli saham2 tadi. 

Tentunya kita tidak bisa langsung meniru Buffett, karena beliau tentunya udah expert mengenai model bisnis. Biasanya orang kalau sudah expert ga perlu baca detil sudah punya intuisi ini saham bagus atau tidak. 

Dan its OK to be wrong. Peter Lynch bilang 2 atau 3 dari 10 saham di porto punya kinerja outperformed sedangkan sisanya biasa2 aja, hasilnya cukup memuaskan. 

Jadi, narasi monish adalah Buffett melakukan screening banyak dulu baru stock pick. Bukan baca satu kalau cocok beli atau tidak baru lanjut lagi saham berikutnya. Yg saya tangkap sepetinya Buffet pengen punya insight untuk perbandingan. karena perusahaan bagus artinya dia bagus dibandingkan yang lain. Bukan for the sake bagus saja. 

Mungkin saya salah intepretasi. Kalau ga salah ada yg pernah nanya Buffett harus mulai dari mana screening saham yg jumalahnya ribuan. Kata Buffett mulai saja dari saham A lanjut terus sampai selesai. 

Well PR besar buat kita untuk latihan bongkar satupersatu perushaan di BEI yg jumlahnya 700an. Tapi kalau mau sukses ya itu harga yg harus dibayar.

Kayaknya dengan baca banyak perusahaan kita akan dapat puzzle yang akhirnya bisa membentuk big picture yang lebih baik tentang bisnis di suatu industri atau negara malahan. Karena kan mereka pasti ada irisannya entah punya konsumen yang sama, vendor yang sama, aturan yg sama dst. 

Terus terang sebagai orang yg menggeluti makroekonomi, sy sering dapat insight menarik tentang satu sektor ekonomi dr membaca laporan tahunan emiten2, daripada cuma baca analisa makroekonomi berdasarkan data2 makro dari BPS. sy bisa convinced kenapa satu sektor masalah, apa masalah spesifiknya dan insight tajam lainnya. Karena tentu saja sy dapat info dari pelaku usahanya langsung.

Kembali ke topik, sy mau mengingatkan ke diri saya untuk mulai nyicil analisa emiten satu persatu. Mudah2an bisa selesai semuanya. Jadi punya bigpicture, dan bisa melakukan perbandingan lebih baik.Daripada terjebak jump to conclusion karena baru baca satu atau dua eniten terus merasa bagus, padahal belum tentu kareba velum dibandingkan dengan emiten lainnya. 


$ihsg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinyal Saham ala Value Investing : Insider's Buying

Catatan stockbit tgl 7 feb 2022 Saya sering lihat di forum stockbit, banyak postingan dari traders yg memberikan sinyal saham.  $ABCD Buy : Rp.xxx - Rp.xxx TP : Rp.xxx CL : Rp.xxx Well, utk value investor sebenarnya ada "sinyal" sahamnya sendiri. Salah satunya adalah petuah dari investor legendaris, pak Peter Lynch.  Dia bilang gini "Insiders (pemilik/manajemen) mungkin menjual saham mereka karena sejumlah alasan, tetapi mereka membelinya hanya untuk satu: mereka pikir harganya akan naik." ... menurut sy make sense bgt. Ngapain owner/manajemen yg tau jeroan perusahaan beli sahamnya sendiri kl ga yakin kinerja perusahaannya bakal naik.  Well, untuk lihat insider's buying ini sebenarnya bisa cek di keterbukaan informasi di website BEI. Untungnya sbg user SB kita ga usah repot lg. Krn dg fitur "insider" yg ada di @stockbit atau follow akun @InsiderNews, kita tahu saham apa yg dibeli oleh insiders-nya. Buat saya ini seperti "sinyal" saham.  Nah d...

Sudahkah Uang Bekerja Untuk Anda?

Di usia kepala 4 seperti saya saat ini, banyak teman teman saya yang sudah menduduki jabatan tinggi dan berpenghasilan besar. Gaji dua digit bahkan tiga digit per bulan bukan lagi hitungan jari. Penghasilan tadi lebih dari cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hidup orang pada umumnya.  Tapi, yang menarik ketika salah satu teman saya tanya, apakah happy dengan keadaan sekarang?. Sambil tertawa, dia merasa "terjebak" jawabnya. Setiap hari, dia terbangun tanpa gairah untuk bekerja, tidak menikmati waktunya, dan merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak pernah dia bayangkan. Dia tidak menikmati pekerjaannya, tetapi tidak berani mengambil risiko untuk mengejar mimpinya di bidang lain. Kenapa? Karena meninggalkan pekerjaan bergaji besar tentu saja berisiko tinggi. Situasi ini mungkin bukan hal yang asing bagi banyak dari kita. Banyak yang merasa seperti mengayuh sepeda di tengah hujan—tidak bisa berhenti, karena kalau berhenti, mereka akan jatuh. Menariknya, sebagian besar dari ...

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...