Langsung ke konten utama

Be Independent Investor

Catatan stocbit 5 dec 21 ➡️➡️➡️

Baru saja saya mendapat undangan untuk renew membership di sebuah komunitas saham. Terus terang, ilmu yg saya peroleh banyak banget. Akselerasi menguasai investasi saham. Karena sy tidak mau kehilangan momentum dengan kondisi bursa seperti ini. Sementara sy putuskan untuk stop dulu. Karena saya merasa sudah dapat ilmunya. 

Bukan berarti saya stop belajar lagi. Saya masih ikut training lain lagi, dengan biaya one-off yg kurleb sama kl dibandingkan ikut membership komunitas dimana sy dapet ilmu dan insight rutin setiap minggunya selama setahun kedepan. 

Saya stop, karena sy ingin belajar independen. Menganalisa sendiri dan punya conviction sendiri atas pilihan saya, tanpa terpengaruh orang lain. Ya risikonya ikut komunitas buat sy pribadi adalah sy kadang jadi kurang pede. 

Dan belajar dr pengalaman 1,5 tahun ini, kadang saya melakukan kesalahan krn tidak kuat hold saham pilihan sy sendiri. Padahal kl mau bersabar sdh multibagger berkalikali. Lebih yakin dg stockpick pilihan orang lain atau komunitas, krn analisanya disajikan lebih mendalam dan komprehensif. 

Kl saya pribadi tkadang analisanya cuma coret2an di laporan tahunan atau LK. Padahal kl dipikir2 analisa sy lumayan komprehensif jg, walaupun tidak sy tuliskan dg baik. prospek, risiko dan valuasinya sy perhatikan benar. 

Selain itu, kl sy perhatikan, investor2 sukses mereka rata2 independen dg style mereka masing2. Rata2 menyarankan agar kita independen. Baca buku sendiri, praktek sendiri, belajar dari kesalahan sendiri. Karena ujung2nya ini uang kita sendiri. 

Memang belajar dr orang lain bs jadi mempercepat learning curve kita. Tapi ada saatnya kita perlu belajar scr mandiri pd akhirnya. 

Menurut sy pembelajaran dr pengalaman pribadi ini tak kalah pentingnya dr belajar scr kognitif. Karena sy percaya investasi itu 80% adalah psikologi, sisanya baru analisa. Dan aspek psikologi ini bs kita dapatkan lebih cepat dg belajar independen.

Kalau belum sukses ya berarti bukan rezeki. Namanya rezeki pada akhirnya ditangan Tuhan. Agak melenceng dikit sy jadi inget investor sukses pak @donaldlantu yg jg mengingatkan agar berdoa kepada Tuhan.

Eniwei tidak ada yg salah dengan belajar dg ikut komunitas. Karena sy sendiri merasakan manfaatnya, cm kita harus tau akhirnya kita harus mandiri. Jd inget Warren Buffett, walter scholls dan superinvestor lainnta pun awalnya belajar dl dengan Benjamin Graham, dan akhirnya lepas dan mandiri. 

Mudah2an sy sdh siap utk belajar mandiri. Kl nanti kedepannya ternyata sy belum cukup ilmu, yg tinggal balik lg dan belajar lg. Dont worry, just enjoy the journey.

Mau finansial independen? ya harus jadi investor yg independen... tul gak? 


$ihsg



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Information Bias : Kesalahan Investor Pemula Yang Harus Dihindari

Sebagai investor, menghindari kesalahan sangat penting. Karena bikin salah sedikit saja di pasar modal, uang taruhannya. Kalau kata Lo Kheng Hong, "Tuhan Maha Pengampun, pasar modal tak kenal ampun".  Cuan yang kita dapatkan susah susah, bisa hilang gara gara satu kesalahan analisa. Dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan investor pemula adalah akibat information bias.  Apa itu Information Bias? Information bias sederhananya adalah kecenderungan pada informasi yang salah alias tidak sesuai fakta. Loh kok bisa? Namanya juga manusia tempatnya khilaf... hehe... Contoh : karena sudah terlanjur beli saham GOTO dan pede bakal naik, tiap hari cari info yang mendukung opini kamu kalau GOTO bakal naik. Ga peduli, kalau faktanya beda, kinerja keuangannya jeblok. Ini misalnya ya... no offense untuk GOTO hodler. Lebih parah lagi, kalau beli saham karena modal katanya si anu begini. Apalagi sekarang eranya medsos dimana banyak influencer yang "pompom" saham baik disengaja...

Kesabaran Multibagger, Kenapa Sulit Bagi Investor Pemula?

"pasar saham itu tempat transfer kekayaan dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar" - Warren Buffett Kita mendapatkan saham dengan harga diskon karena ada orang yang tidak sabar menjual saham tersebut di harga mahal. Sebaliknya kita bisa menjual di harga mahal karena ada orang yang tidak sabar membeli di harga yang wajar karena takut ketinggalan. Padahal semua investor tahu prinsip beli murah jual mahal. Tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Yang membedakan adalah KESABARAN. Kesabaran menunggu saham naik 10% jelas berbeda dengan kesabaran menunggu naik 100%, apalagi ratusan persen atau multibagger. Ketika terus naik semakin galau, dan akhirnya lepas. Padahal kita tahu harga wajarnya bisa 200% atau lebih.  Kenapa Sulit Sabar? Pertama , tidak tahu valuasi atau harga wajar saham. Ini biasanya investor yang hanya ikut ikutan. Ini yang paling basic. Kedua , tahu valuasinya tapi tidak yakin dengan analisa sendiri. Ini biasanya karena faktor jam terbang, atau merasa a...

Sinyal Saham ala Value Investing : Insider's Buying

Catatan stockbit tgl 7 feb 2022 Saya sering lihat di forum stockbit, banyak postingan dari traders yg memberikan sinyal saham.  $ABCD Buy : Rp.xxx - Rp.xxx TP : Rp.xxx CL : Rp.xxx Well, utk value investor sebenarnya ada "sinyal" sahamnya sendiri. Salah satunya adalah petuah dari investor legendaris, pak Peter Lynch.  Dia bilang gini "Insiders (pemilik/manajemen) mungkin menjual saham mereka karena sejumlah alasan, tetapi mereka membelinya hanya untuk satu: mereka pikir harganya akan naik." ... menurut sy make sense bgt. Ngapain owner/manajemen yg tau jeroan perusahaan beli sahamnya sendiri kl ga yakin kinerja perusahaannya bakal naik.  Well, untuk lihat insider's buying ini sebenarnya bisa cek di keterbukaan informasi di website BEI. Untungnya sbg user SB kita ga usah repot lg. Krn dg fitur "insider" yg ada di @stockbit atau follow akun @InsiderNews, kita tahu saham apa yg dibeli oleh insiders-nya. Buat saya ini seperti "sinyal" saham.  Nah d...